Pengertian Metode Mnemonic
Metode belajar dengan metode mnemonic ini adalah metode belajar dengan menggunakan alat ungkit atau centolan-centolan dalam menghafal suatu pengetahuan teoritis ataupun praktis sehingga proses belajar akan semakin mudah.
Mnemonic (dibaca "ne-mo-nik") merupakan bantuan ingatan. Biasanya mnemonic sering menggunakan alat verbal, terkadang menggunakan sejenis sajak kecil atau kata khusus yang digunakan seseorang untuk mengingat sesuatu, seperti halnya suatu daftar, terkadang juga menggunakan alat visual, kinestetik, ataupun audio. Mnemonic menggunakan asosiasi antara bentuk/rumusan yang mudah diingat yang dapat dihubungkan kembali dengan data yang ingin diingat. Hal ini berdasarkan prinsip bahwa ingatan manusia akan lebih mudah mengingat informasi yang parsial, personal, mencengangkan, seksual, humor, atau informasi yang berarti dari pada urutan yang berubah-ubah.
Kata "mnemonic" berasal dari bahasa Yunani yaitu mnemonikos yang memiliki hubungannya dengan Mnemosyne (remembrance ‘ingatan’) sebutan nama bagi seorang dewi ingatan dalam mithologi Yunani. Kedua kata tersebut merujuk pada kata mnema (remembrance ‘ingatan’). Mnemonic pada saat itu sering dianggap dalam konteks sekarang ini dikenal dengan seni mnemonic.
Asumsi utamanya adalah karena dua hal: ingatan "natural ‘alami’ " dan ingatan "arificial ‘buatan’ ". Pertamanya ketika pembawaan awal, seseorang menggunakannya sehari-hari. Dan pada ingatan buatannya adalah seseorang yang melatihnya dalam belajar dan menggunakannya dalam variasi tekhnik-tekhnik mnemonic.
Meskipun teknik mnemonic ini dapat membantu lebih mudah dalam menghafal segala sesuatu yang ingin kita ketahui dengan baik, terkadang kita juga harus mengandalkan hafalan di luar kepala (menghafal tanpa berfikir lebih dahulu). Dibawah ini beberapa tekhnik-tekhnik mnemonic yang dapat digunakan dalam mengingat / menghafal.
Teknik-Teknik Mnemonic :
1. Akronim (Mnemonic Acronym System)
Akronim merupakan penggunaan setiap huruf pertama dari suatu kelompok kata (kalimat) menjadi suatu kata baru. Biasanya penggunaan akronim ini berguna / bermanfaat ketika mengingat kata-kata tersebut menjadi urutan yang khusus da berarti bagi kita. Beberpa contoh penggunaan akronim seperti :
• LASER = Light Amplification by Stimulated Emission of Radiation
• SCRAM = Sentences/acrostics, Chunking, Rhymes & songs, Acronyms, and Method of loci
• NASA = National Aeronautics and Space Administration.(badan ruang angkasa Amerika Serikat)
• LKMD = Lembaga Keamanan Masyarakat Desa
• KUD = Koperasi Unit Desa
• PRAMUKA = Praja Muda Karana
• ABRI = Angkatan Bersenjata Republik Indonesia
Meskipun akronim sangat berguna sebagai bantuan ingatan, tetapi memiliki beberapa kelemahan :
• Akronim berguna untuk hafalan di luar kepala, tetapi tidak membantu dalam proses pemahaman sesuatu yang dihafal. Karena sungguh berbeda antara pemahaman dan hafalan, sedangkan materi yang akan dihafal akan lebih mudah dihafal ketika materi tersebut dipahami.
• Akronim sulit dibentuk karena tidak semua daftar kata itu dapat dibentuk dengan baik sehingga menjadi suatu kata baru yang memiliki makna/arti. Karenanya seperti yang lainnya, akronim bisa menyebabkan lupa terlebih lagi jika tidak adanya komitmen untuk menghafal.
2. Akrostik (Mnemonic Acrostic System)
Akrostik merupakan penggunaan setiap huruf pertama dari suatu kelompok kata dan suku kata-suku kata lainnya sehingga menjadi suatu kalimat.Contoh akrostik :
• Kings Phil Came Over for the Genes Special (Kingdom, Phylum, Class, Order, Genus, Species)
• Warna pelangi :
1. Me = Merah
2. Ji = Jingga
3. Ku = Kuning
4. Hi = Hijau
5. Bi = Biru
6. Ni = Nila
7. U = Ungu
• Dasa Dharma Parmuka :
1. TAK – Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. CINTA – Cinta Alam dan kasih sayang kepada sesama manusia
3. PA – Patuh dan suka bermusyawarah
4. PA – Patriot yang sopan dan ksatria
5. RE – Rela menolong dan tabah
6. RA – Rajin, trampil dan gembira
7. HE – Hemat, cermat dan bersahaja
8. DI – Disiplin, berani, dan setia
9. BER – Bertanggung jawab dan dapat dipercaya
10. SU – Suci dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan
Seperti halnya akronim, akrostik sangat mudah dihafal dan akan sangat berguna ketika kita perlu menghafal suatu daftar dalam urutan khusus – yang memiliki arti / makna. Salah satu kelebihan dari akronim adalah pada akrostik tidak adanya / kurangnya batasan kata. Jika pada akronim terasa sulit membentuk kata barunya, maka pada akrostik akan lebih baik. Meskipun demikin, akrostik pun memiliki kelemahan dari segi kurangnya membantu dalam pemahaman materi yang dihafal.
3. Rima dan lagu
Dalam teknik ini terdiri dari ritem, pengulangan, melodi, dan rima. Rima dalam teknik mnemonic merupakan penggunaan kata-kata yang memiliki suku kata yang sama. Rima dalam hal ini dapat ditambahkan dengan pengulangan kata-kata tersebut sehingga kata-kata tersebut memberikan gambaran terlebih lagi dengan adanya iringan atau penambahan lagu sehingga kata- kata yang akan dihafal lebih hidup dan memberikan bekas pada ingatan. Contoh ketika beberapa anak hendak menghafal sejumlah huruf alfabet dengan lagu, "Twinkle, Twinkle, Little Star."
Penggunaan teknik ini akan hidup / menjadi kesenangan, terutama bagi mereka yang suka berkreasi. Rima dan lagu akan tergambar pada memori audio seseorang dan akan berguna bagi mereka yang akan mempelajari warna nada, lagu, dan puisi dengan mudah. Akan tetapi, seperti halnya teknik yang lainnya, teknik rima dan lagu ini memilki kelemahan yaitu hanya menekankan pada hafalan di luar kepala tidak pada pemahaman.
Gunakanlah metode ini secara bijaksana, jangan menghabiskan waktu terlalu lama dengan membuat rima dan lagu dalam menghafal pelajaran sehingga pembuatan metode ini menjadi turut campur dalam kegitan belajar kita.
4. Angka dan Bentuk
Metode angka dan bentuk merupakan metode mnemonic yang digunakan dengan cara menghubungkan atau mengaitkan angka dengan bentuk yang menyerupai masing-masing angka kemudian dijadikan kata kunci dalam menghafal sejumlah daftar atau suatu urutan. Metode ini disebut juga dengan mnemonic peg system.
Adapun rumus metode angka dan bentuk ini adalah :
0. = telor, hola hoop, cincin, bola, kelereng, bumi, mars, matahari, goa
1. = tongkat, pedang, pensil, rokok, tiang, ulat bulu, sapu
2. = angsa, gantungan baju, orang (duduk) sholat, zorro, keluarga berencana, peace (salam dua jari)
3. = burung terbang, kelelawar, batman, gunung kembar, bra, di dalam bra, pantat
4. = layar kapal, bendera, salah satu dari fantastic four,
5. = kuda laut, kursi roda, orang hamil, ular kobra, tangan bajak laut
6. = tali gantung diri, tongkat golf, belalai gajah, peniti
7. = kapak, cangkul, sabit, clurit
8. = boneka salju, batu ditumpuk, orang-orangan di sawah, kaca mata, teropong (binocular), lubang hidung
9. = raket, raket nyamuk elektrik, kecebong, (sorry) spermatozoa, ikan paus, balon
10. = raja telor (telor bawa tongkat / pedang)
Penggunaan metode ini sebagai berikut :
Metode Sistem Utama (Mnemonic Major System)
Metode utama merupakan metode mnemonic yang digunakan dengan cara menghubungkan angka dengan huruf yang memiliki cirri dengan masing-masing angka tersebut kemudian dijadikan kunci dalam memghafal sejumlah daftar atau sutu urutan.
Metode sistem utama ini disebut juga system mnemonic fonetik merupakan teknik mnemonic yang paling terkenal untuk menghafal sejumlah bilangan. Metode ini telah digunakan lebih dari 300 tahun lalu yang diperkenalkan oleh Stanislaus Mink von Wennsshein dan kemudian diadaptasi atau dikembangkan oleh Dr. Richard Grey.
Dalam metode ini setiap digit digambarkan kedalam sejumlah huruf konsonan. Adapun huruf vocal (A,I,U,E,O) dan huruf W/H/Y sementara diabaikan dan dapat digunakan sebagai pengisi dalam kata-kata yang dihasilkan dari urutan konsonan.
Inilah urutan sistem utama :
0: s,z
1: d,t,th
2: n,ing
3: m
4: r
5: l
6: j,sh,ch,zh (like the s in vision)
7: k,hard g
8: f,v
9: b,p
Metode Loci (Loci Method)
Metode loci sering digunakan oleh para orator Yunani untuk menghafal teks pidato mereka. Metode loci merupakan metode menggabungkan penggunaan dari pengorganisasian / pengelompokan, ingatan visual, dan asosiasi / penghubungan. Loci berarti lokasi adalah alat mnemonik yang berfungsi dengan mengasosiasikan tempat-tempat atau benda-benda di lokasi yang dikenal dengan hal-hal yang ingin anda ingat. Biasanya penggunaan metode ini melibatkan tempat-tempat sebagai ingatan visual kemudian mengingat segala sesuatu yang ada di tempat tersebut untuk dihubungkan setiap baginya sehinga menjadi satu kesatuan / gabungan yang utuh. Dan segala sesuatu dari tempat tersebut berisi segala sesutu yang ingin kita ingat/hafal. Karenanya, penggunaan metode ini mengharuskan seseorang memiliki kekuatan imajinasi yang kuat untuk menggambarkan segala sesuatu yang ingin diingatnya tersebut.
Misalnya anda akan memberikan presentasi yang mengandung tiga topik utama. Setiap bagian presentasi akan dihubungkan dengan pasak (penanda) yang mewakili urutan isi presentasi. Misalnya, mari bayangkan sebuah ruangan kelas. Pot tanaman yang ada di sudut ruangan adalah hal pertama yang anda lihat ketika maju ke depan. Anda memilih pot tanaman itu untuk mengingatkan anda pada ucapan selamat pada guru dan teman-teman anda di kelas. Piagam-piagam yang terpasang di dinding dipilih untuk mengingatkan anda pada topik selanjutnya, dan mungkin pintu kelas dipilih untuk mengingatkan bagian penutup dari presentasi yang akan anda sampaikan.
Apabila anda ingin menggunakan metode ini, maka pilihlah tempat yang akrab dengan anda seperti rumah, atau mobil anda. Contoh lain misalnya anda ingin mengingat daftar belanjaan yang terdiri dari tomat, mi, pisang, dan saus sambal. Anda tahu bahwa anda akan pulang ke rumah menyetir mobil dan harus mampir ke swalayan dalam perjalanan pulang. Luangkan waktu anda untuk membayangkan ini. Tomat-tomat itu pecah dan berserakan di bagasi mobil, anda menutup pintunya dan tomat-tomat itu muncrat keluar. Bakmi bergelantungan di kaca spion, roti melompat ke luar dari radio mobil, pisang terinjak di lantai, botol saus berada di atas kepala anda.
Kini, ketika anda memasuki mobil untuk pulang dari tempat kerja dan ingin mengingat apa yang harus anda beli, anda hanya perlu melihat ke bagasi, dan yang lain-lainnya akan bermunculan kembali dalam bayangan anda.
Semakin aneh dan konyol imajinasi anda ini, semakin mudah untuk mengingatnya.
5. Penggolongan (Chungking)
Teknik ini umumnya digunakan untuk mengingat bilangan, meskipun idealnya sama baiknya digunakan untuk mengingat segala sesuatu. Chunking merupakan penggolongan / pengelompokan sejumlah unit menjadi item-item kecil. Dalam bilangan, "chunking" membaginya menjadi beberapa bilangan demikin juga dalam sejumlah kalimat menjadi beberapa bagian kata.
Contoh penggunaan "chunking" sejumlah bilangan berikut, 64831996. Kita dapat menghafal setiap bilangan tersebut per bilangan atau kita dapat menghafalnya dengan memikirkannya menjadi per dua bilangan 64 83 19 96 atau dengan membaginya menjadi bilangan yang memilki arti bagi kita seperti menjadi kelompok bilangan 1996.
Hubungan (Association)
Menghubungkan adalah proses mengaitkan atau mengasosiasikan satu kata dengan kata yang lain melalui sebuah aksi atau gambaran. Strategi ini biasa digunakan dengan sistem kata penanda untuk mengingatkan serangkaian informasi dalam urutan tertentu.
Dengan strategi kata penanda yang telah diajarkan tadi, misalnya nomor telepon 438- 0367 dapat diingat dengan dihubungkan dengan (4) roda mobil mogok ditarik oleh bemo beroda (3) sampai di sebuah sirkuit balap (8) yang kosong (0). Bemo beroda (3) itu membawa telur setengah lusin (6) untuk makan selama semingu (7).
Atau anda ingin meyederhanakan proses mengingatnya dengan mengkombinasikan nomor dalam beberapa unit, sehingga nomor 1945-1965 dapat diingat dengan tahun kemerdekaan Indonesia yang coba dikudeta oleh PKI. Kunci dalam membuat hubungan adalah menggunakan imajinasi. Hubungan yang dibentuk tidak perlu logis atau realistis, yang penting hubungan itu memicu ingatan anda